Cerita menuju Gelar Sarjanaku

Hai, it’s been a  long to write down in my blog.

Yes, I’m Back.

Banyak sekali hal-hal yang sudah aku lalui selama ini, terutama menjadi mahasiswa tingkat akhir. Capek? Iya capek. Tapi aku senang karena sudah hampir menyelesaikan studi aku di S1 ini. aku sangat menikmati masa-masa itu, dari mulai membuat topik penelitian yang “mumet” setengah mati, sampai-sampai dosen ikut turun tangan mengenai pemilihan topik penelitianku. Alhamdulillah mendapatkan dosen pembimbing yang selalu support, tidak merasa sedikutpun ditinggal ataupun diacuhkan (sekali-kali pernah sih sebenarnya hihi). Setelah aku menemukan topik penelitian, barulah aku menyusun proposal peneltian. Waktu penyusunan proposal penelitian memang lama dan membutuhkan kesabaran dan pemahaman yang lumayan karena metode penelitian aku yang memang baru dan baru ada yang melakukan ini. Iya “aku”. Hari demi hari aku lalui mengerjakan proposal penelitian berkali-kali mendapatkan revisi, sebal sih karena pengen cepet-cepet kolokium (seminar proposal penelitian). Namun, aku menikmati proses itu. Dan akhirnya, waktu yang dinanti itu tiba, kolokium pun dilakukan dengan kenangan yang masih melekat sampai sekarang. Kenangan itu adalah aku yang mengutarakan kalimat “Burung cabe-cabean”. Yap, dosen aku sampai ketawa terbahak-bahak mendengarkan pertanyaanku. Aku pun baru sadar ketika dosen menyela aku. Akupun ikut tertawa dengan rasa malu. Tapi, itu merupakan kenangan yang tak kan pernah terlupakan.

Hari demi hari aku lalui, untuk pengambilan data di Kampus IPB Darmaga tercintaku. Aku sangat bersyukur mendapatkan lokasi penelitian yang mudah dalam segala hal. Mulai dari lokasi yang stategis, mudah dijangkau, ada teman yang bisa membantu dan lain-lain. Dulu aku sempat insecure dengan teman-teman aku yang lokasi penelitian yang jauh-jauh seperti di luar pulau jawa, mereka bisa sekalian jalan-jalan kan. Sedangkan aku? Hanya di kampus saja. tapi aku ambil positifnya saja, karena dengan aku di kampus tidak banyak mengeluarkan biaya banyak, bisa lebih cepat dalam pengambilan data dan banyak teman yang membantu. Iya, hal yang terlihatnya sederhana namun itu sangat memudahkan kita. Jangan terlalu membandingkan dengan pencapaian orang lain. Belum tentu kamu dapat menggapai hal yang dilalui teman kamu. Contohnya aku, aku mengambil data di kampus menjadi lebih cepat, biaya sedikit dan banyak teman yang membantu. Kalau di luar Jawa, belum tentu aku lebih cepat dalam pengambilan data, belum lagi biaya yang banyak(uang trasportasi, makan, dan lain-lain), pengambilan data yang susah karena saya tau bahwa daerah di luar jawa kondisi trekking yang susah dilalui mana aku cewe kan. Ya harusnya mah anak FAHUTAN harus kuat. But, aku sadar aku kurang mampu, aku takut kedepannya akan mempersulit aku. Makanya aku mencari yang aku bisa dan tidak memberatkanku. Jadi, untuk kalian tidak perlu gengsi karena penelitian kamu terlihat sederhana . fokus saja pada diri kamu sendiri. It’s Fine. It’s Okay.

Selasai mengambil data, mulailah aku mengolah data. Alhamdulillah aku dibantu banyak orang dalam pengolahan data ataupun dalam pengambilan data di lapang. Aku sangat bersyukur dikelililingi orang baik yang mau membantu aku sehingga jadi lebih cepat dalam menyelesaikan skripsi. Pengolahan data selesai lalu mengerjakan skripsi yang sesungguhnya, ketahuilah bahwa ketika selesai mengambil data, banyak dari teman-teman aku termasuk aku yang malas untuk langsung membahasnya. Pasti membutuhkan beberapa waktu untuk refreshing dulu. Bisa sampai berminggu ataupum berbulan-bulan untuk kembali mengerjakan skripsi. Tapi, sebenarnya itu balik lagi ke pribadi masing-masing dari kita, motivasi dari diri dan lingkungan itu sangat mempengaruhi kinerja kita. Apabila kita memiliki lingkungan yang mendukung kita untuk segera mengerjakan pasti akan terpengaruh. Misalnya, kita dikeilingi teman-teman yang gerak cepat, tidak menunda-nuda pekerjaaan. Kita pun bisa terpengaruh loh untuk bisa mengerjakan. Untuk itu, plih-pilihlah dalam hal pertemanan.

Sampai akhirnya tanggal 05 Juli 2021 , aku melaksanakan seminar hasil. Sebenarnya, aku siap engga siap untuk melaksanakan semhas ini. Gatau kenapa rasanya gapernah siap gitu. Itu tanggal yang mentuin sebenarnya dosen pembimbing aku. Kalau engga dijadwalin mungkin akan lebih lama lagi aku buat semhas. Untungnya dosenku perhatian, jadinya bisa lebih cepat deh. Hari demi hari belajar belajar buat persiapan semhas sampai hari H. Dan Alhamdulillah bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Setelah selesai semhas, dapet tuh yang namanya revisi. Bolak balik revisi dan akhirnya di acc buat menuju ke tahap selanjutnya yaitu Sidang Komprehensif. Nah ini, tahap yang sangat-sangat membuatku deg-degan. Sama kaya sebelumnya, jadwal siding ditentuin sama dosen yaitu tanggal 23 Juli 2021. Hari demi hari belajar buat sidang ini. overthinking, pusing, galau, gamau makan terjadi selama seminggu menuju sidang. Sampai muak yang namanya belajar, tapi tetep maksain belajar karena dirasa gapernah cukup buat belajar.

Sampai tepat di hari H, sidang Alhamdulillah lancar, dosen penguji baik-baik. Meskipun online, tetep aja rasanya deg-degan. But, it was fine. I’m Okay. And done. Finished. Aku besyukur sudah sampai dititik ini. banyak dikelilingi orang baik. Dan selanjutnya ngurus SKL sampai wisuda deh. Bismillah semoga lancar hehe..

 

Aku sangat berterimakasih kepada orang-orang yang memberikan dukungan, doa kepada aku. Seperti orang tua, saudara, om, tante, teman-teman yang selalu mensupport aku. Hal sekecil apapun akan selalu aku ingat. Dan mungkin untuk saat ini belum bisa aku balas dengan setimpal atau malahan tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Aku hanya bisa berdoa agar mereka selalu diberi kebahagiaan dunia dan akhirat.

Untuk nenek aku yagn udah tenang disana, aku sangat berterima kasih dan tidak bisa membalas lebih selain doa ku untukmu semoga bahagia di akhirat sana. Semoga nanti diakhirat, kita bisa bertemu. Ingin sekali aku memenuhi janjiku yang dulu untuk membelikanmu kebaya. Tapi, maaf aku belum bisa membelikan karena nenek udah tiada. Pesan yang selalu teringat sampai saat ini adalah “jadilah orang yang sukses bisa membahagiakan orang sekitar”. Dan iya, nek, aku berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan orang-orang sekitar.

Aku masih ingat, kala itu nenek selalu ngemong aku selagi ibu kerja. Aku rewel, aku nakal, aku nangis engkau yang selalu ada. Kalau diingat-ingat lucu dan sedih. Betapa sayangnya nenekku kepadaku.

Ya.. Kurang satu langkah lagi aku akan selesai menempuh pendidikanku ini, dan akan memulai kehidupan yang sebenarnya. And I have to ready to face it!

Inget semua itu butuh proses, butuh kesabaran, ketekunan, ketelitian dan jangan suka nunda-nuda. Istirahat boleh tapi jangan kelamaan. Semua ini diri sendiri yang bisa ngatur, orang lain hanya support saja.

 

 

Komentar